Pemimpin adalah Murid Seumur Hidup

Rabu, 16 Maret 2011
Pemimpin adalah Murid Seumur Hidup“Hiduplah seakan Anda akan mati besok. Belajarlah seakan Anda akan hidup selamanya.”
Mahatma Gandhi
Kita semua adalah pemimpin, paling tidak pemimpin bagi diri sendiri.

Para pemimpin yang memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurial) tidak memiliki pola pikir / mindset untuk beradaptasi dengan kegagalan. Artinya, memang semua hal bisa melenceng dari apa yang telah kita rencanakan, tapi mereka pada umumnya tidak suka menyebut kegagalan sebagai “kegagalan“. Sebagai gantinya, mereka menggunakan istilah lain seperti “kesalahan”, “kemunduran”, dan lain lain.

Dalam hidup ini, Anda akan terus membuat kesalahan. Karena itu, bertindaklah secepat mungkin untuk bisa belajar dari kesalahan tersebut. Seorang pemimpin yang baik tidak akan menganggap sebuah kesalahan sebagai sesuatu yang negatif atau tidak bisa diperbaiki.
Mereka akan terus belajar dari kesalahan tersebut seumur hidup mereka.

Sekarang, mari kita hadapi. Jika Anda masih ingin hidup di dunia ini, maka Anda harus membuat kesalahan. Buatlah kesalahan sebagai sarana pembelajaran, dan jangan buat kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

Kalau Anda tidak mau menemui kesalahan atau masalah dalam kehidupan Anda, saya punya satu saran:

“Mati aja deh…”

Maaf, mungkin terdengar kasar buat Anda, tapi itulah satu-satunya jalan agar Anda tidak akan menemui masalah apapun. Selesaikan hidup Anda di dunia.

Tapi kalau Anda masih ingin hidup dan berbuat yang terbaik untuk kehidupan Anda di dunia maupun di akhirat nanti, maka jalanilah hidup Anda sekarang. Pecahkan masalah yang Anda temui, dan ambillah pilihan-pilihan yang ada. Dalam mengambil berbagai pilihan yang ada dalam hidup, Anda juga harus tahu nilai dari sebuah “intuisi”.

Ini tidak berarti bahwa Anda boleh mengambil pilihan atau keputusan dengan terus-terusan melempar koin atau dadu. Sering kali orang bergantung pada pertimbangan-pertimbangan sebelum melakukan sesuatu, dan mereka lupa akan tindakan mereka terdahulu ketika mereka “nekad” dan hanya mengandalkan nyali.

Melakukan tindakan berdasarkan intuisi memang tidak logis, namun intuisi sebenarnya adalah gabungan dari pengalaman, pengetahuan, analisis, dan juga keberanian yang Anda miliki.

Pemimpin yang kuat tahu bahwa kepemimpinan adalah sesuatu yang harus dipelajari seumur hidup, dan ketika mereka membuat kesalahan, maka mereka akan tetap melangkah maju, sebab mereka menerapkan strategi fail forward fast. Artinya, tiap mengalami “kegagalan” atau kesalahan, maka mereka akan segera bangkit dan bergerak ke depan dengan cepat, bukannya justru mundur.

Selain belajar dari kesalahan, pemimpin juga terus belajar mengenai bidang keahliannya terus menerus seumur hidup mereka.

Menurut Keith C. Heidorn dalam artikelnya yang berjudul “Forever Learning, Forever Young”, belajar akan membawa kebahagiaan hidup. Jika Anda terus mempelajari bidansendiri, yang akhirnya dapat menitkan kualitas hidup Anda.

Proses belajar sendiri menurut Heidorn bisa dilakukan dalam empat langkah:

1) Biarkan informasi masuk. Jangan membuat kesimpulan dahulu. Bukalah pikiran Anda seluas-luasnya untuk menerima informasi apapun.

2) “Bermain-main”lah dengan informasi yang masuk tadi.

3) Biarkan informasi tadi berproses dalam beberapa lama.

4) Berilah nilai untuk informasi tadi setelah Anda menyimpannya selama beberapa saat, lalu kemudian putuskan apakah Anda akan menerima atau menolaknya berdasarkan nilai-nilai pribadi Anda sendiri.

Seperti dalam artikel sebelumnya yang berjudul Satu Kalimat Tidak Cukup, Satu Kata dapat Mengubah Hidup”, jangan meremehkan betapa sedikitnya informasi baru yang Anda dapatkan. Ini jugma seperti apa kata Thomas Jefferson:

“Jangan pernah menyesal karena makan terlalu sedikit”

Anda pantas bersyukur atas apa yang telah Anda dapatkan, meskipun itu hanya sedikit. Masih banyak orang-orang yang malang karena tidak bisa “makan” sama sekali. Mereka menutup pikiran mereka karena mereka sudah merasa tahu tentang segalanya.

“Akan ada jarak pemisah yang lebar untuk peluang-peluang di antara orang yang terus belajar dengan yang tidak.”
Jeffrey Immelt, CEO General Electric

Pengorbanan Pemuja Setan? Dalam Tahun 2010 Jutaan Orang Hilang di Amerika Serikat

Senin, 14 Maret 2011
[Satanic Sacrifices? A Million In US To Go Missing In 2010]
girls-missing
Oleh: Richard Evans
Sulit untuk menemukan jumlah statistik orang hilang di Amerika Serikat, akan tetapi jumlahnya mengerikan. Berikut adalah jumlah perkiraan orang-orang yang hilang menurut Kyle Fleischman Foundation: sebanyak 2.300 orang Amerika dilaporkan hilang SETIAP HARINYA.
"Perdagangan manusia" adalah sangat riil dan aktivitasnya luas mendunia. Di antara penggunaan lain terhadap orang-orang yang diperdagangkan adalah sebagai sekumpulan korban yang diperuntukkan dalam acara ritual pengorbanan manusia. Mary Ann memperkirakan secara rutin terdapat puluhan ribu korban yang terjadi di seluruh dunia, korban tersebut sesuai dengan penanggalan hari raya pengorbanan pemuja setan. Saran terbaik kepada masyarakat adalah mengetahui setiap saat dengan pasti dimana keberadaan anak-anak dan hewan peliharaan kita.
Diperkirakan lebih dari 1.000.000 orang hilang pada tahun 2010, mereka akan didaftarkan kepada lembaga-lembaga penegak hukum. Pada tahun 2007 telah terdaftar sebanyak 814.957.
Pada tanggal 1 Desember 2007 hanya ada kasus 105.229 orang hilang yang dianggap "aktif".
Pada tahun 2007 hanya 15,8% dari kasus orang hilang terdaftar dan diklasifikasikan sebagai "teridentifikasi" oleh Pusat Informasi Kejahatan Nasional.
52% dari kasus "aktif" adalah remaja. 11% anak muda berusia 18-20.
55% orang dewasa yang hilang adalah laki-laki, 40% dari mereka berkulit putih, 30% Afrika Amerika, 20% Latin.
Baru pada bulan Oktober 2001 orang dewasa dimasukkan kedalam database nasional clearing house daftar orang hilang pada National Missing Children Organizations --- juga disebut Kristen Law. Kristin juga Charlotte, NC pribumi, seperti Kyle.
Sejak adanya Kristen Law sedikit sekali undang-undang yang telah diprakarsai oleh pemerintah dalam mengatasi masalah meningkatnya kasus hilangnya orang dewasa di wilayah kami. Namun tidak ada undang-undang baru telah diberlakukan dan pemerintah federal hanya memberikan sedikit dukungan.
Di bawah ini daftar akurat hari-hari Pengorbanan Pemuja Setan
Penanggalan hari raya Aliran Setan, setiap tahunnya berubah sesuai dengan kalender dan tidak sama antara pemuja setan yang satu dengan yang lainnya.
missing-children
missing11
missing--

Cerita Motivasi – Taksi dengan Layanan Limousine

Senin, 07 Maret 2011
Cerita Motivasi – Taksi dengan Layanan Limousine
Saya ingin berbagi pada Anda sebuah cerita inspiratif yang pernah disampaikan oleh Wayne Dyer. Sebenarnya judul cerita ini bukanlah “Taksi dengan layanan limousine” seperti yang tertulis di atas, tapi “Why Do Ducks Quack and Eagles Fly” atau “Mengapa Bebek Menguik dan Elang Terbang”

Jadi begini…

Suatu ketika, Harvey Mackay (nampaknya sang pembicara motivasi juga) sedang menunggu antrian taksi di sebuah bandara. Kemudian, sebuah taksi mengkilap muncul dan mendekatinya.

Sang supir taksi pun keluar dengan berpakaian rapi, dan segera membukakan pintu penumpang.

Sang supir kemudian memberi Harvey sebuah kartu dan berkata,

"Nama saya Wally. Sementara saya memasukkan barang bawaan ke bagasi, silakan membaca pernyataan misi saya. “

Harvey kemudian membaca kartu tersebut, yang tertulis “Misi Wally: Mengatar pelanggan ke tempat tujuan dengan cara tercepat, teraman, dan termurah dalam lingkungan yang bersahabat.”

Harvey sangatlah terkejut, terutama setelah ia melihat bagian dalam taksi yang sangat bersih.

Di belakang kemudi, Wally berkata

“Apakah Anda ingin kopi? Saya punya yang biasa dan tanpa kafein.”

Harvey pun berkata “Tidak, saya ingin minuman ringan saja.” dan ternyata, Wally menjawab,

“Tak masalah, saya punya pendingin dengan Coke biasa dan Diet Coke, air, serta jus jeruk.”

Dengan terkagum-kagum, Harvey berkata “Saya mau Diet Coke saja.”

Setelah memberikan Diet Coke, Wally pun kembali menawarkan

“Jika Anda ingin membaca, saya punya The Wall Street Journal, Time, Sports Illustrated dan USA Today."

Ketika taksi mulai berjalan, Wally kembali menawarkan radio mana yang ingin didengar oleh Harvey.

Tapi ternyata masih ada lagi; Wally menanyakan apakah AC nya sudah pas dengan pelanggannya tersebut. Selama perjalanan, Harvey pun penasaran.

“Apakah kau selalu melayani pelanggan seperti ini, Wally?” Tanya Harvey.

Wally kelihatan tersenyum dari kaca taksinya.

“Tidak selalu, malah baru di dua tahun terakhir. Di tahun pertama, saya banyak mengeluh seperti kebanyakan supir taksi. Kemudian saya mendengar Wayne Dyer di radio yang mengatakan bahwa ia baru saja menulis buku berjudul ‘You’ll See It When You Believe It’. I

a mengatakan bahwa jika Anda bangun dan mengharap hal buruk terjadi, maka itu hampir pasti terjadi. Ia berkata, ‘Berhenti mengeluh! Berbedalah dari pesaing Anda. Jangan menjadi bebek. Jadilah elang. Bebek menguik dan mengeluh. Elang membumbung tinggi di angkasa.’

Hal ini menohok saya. Ia sedang membicarakan saya, jadi saya mengubah sikap dan memilih untuk menjadi elang. Saya melihat supir taksi lain, dan saya melihat bahwa mobil mereka kotor, mereka tidak ramah, dan pelanggan mereka tidak senang. Jadi saya memutuskan untuk membuat perubahan sedikit demi sedikit. Ketika pelanggan suka, saya meningkatkannya.”

“Pasti kau sudah merasakan manfaatnya”, kata Harvey. ‘

"Tentu saja," Jawab Wally. "Di tahun pertama saya sebagai elang, penghasilan saya naik dua kali lipat. Tahun ini mungkin menjadi empat kali lipat. Anda beruntung bisa mendapatkan saya hari ini. Saya tak menunggu di pangkalan lagi. Pelanggan saya menelpon saya atau meninggalkan pesan di mesin penjawab. Jika saya tak bisa menjemput mereka sendiri, saya meminta bantuan teman saya.”

Cerita Wally memang sangat inspiratif. Ia memberi layanan sebuah limo dari sebuah taksi, melipatgandakan penghasilan, karena ia memilih untuk menjadi elang dan bukannya bebek yang mengeluh.

Bagaimana Benjamin Franklin Menghargai Waktu

Bagaimana Benjamin Franklin Menghargai WaktuCerita motivasi kali ini masih datang dari sebuah buku berjudul Stories from Life karangan Orison Swett Marden, pendiri Success Magazine. Cerita yang sangat inspiratif ini ada dalam bab yang berjudul “Franklin’s Lesson on Time Value”.

Suatu ketika, ketika ada seorang pengunjung yang ingin membeli di toko bukunya di Philadelphia, namun tidak puas dengan harga buku yang disebutkan sang kasir. Ia pun ingin menemui sang pemilik toko.

“Pak Franklin sedang sibuk di ruang pers” kata sang kasir.

Tapi, sang pembeli yang sudah lama membolak balik isi buku terebut masih tetap ingin bertemu Franklin.

Karena mendengar suara panggilan sang kasir, Franklin pun segera keluar dari belakang toko dan bergegas menemui sang pembeli.

“Berapa harga terendah yang bisa Anda beri, pak?” kata sang pembeli sambil memegang buku tersebut.

“Satu dolar 25 sen” jawab Franklin.

“Satu dolar 25 sen? Tapi baru saja kasir Anda menawarkan saya satu dolar!”

“Benar.” jawab Franklin. “Dan saya tadi lebih baik mendapat satu dolar daripada meninggalkan pekerjaan saya.” lanjutnya.

Sang pembeli mengira bahwa Franklin bercanda, dan ia berkata “Ayolah, berapa harga termurah untuk buku ini?”

“Satu dolar 50 sen” jawab Franklin.

“Tapi Anda baru saja menawarkan 1 dolar 25 sen!”

“Benar, dan saya tadi bisa saja menerima 1 dolar 25 sen daripada 1 dolar 50 sen sekarang.”

Tanpa sepatah kata pun, sang pembeli yang kecewa kemudian membayar buku tersebut dan keluar dari toko. Ia baru saja belajar bahwa orang yang membuang waktunya adalah orang bodoh, dan orang yang membuang waktu orang lain adalah pencuri.

Itulah salah satu sebab mengapa Benjamin Franklin adalah salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia. Ia sangat menghargai waktu.

Bahkan, ia pernah mengatakan…

“Apakah Anda mencintai hidup Anda?”

“Jika ya, maka jangan menyia-nyiakan waktu, karena dari hal tersebut lah hidup Anda dibuat”

Selain karena Franklin adalah negarawan handal, mungkin karena itul juga lah gambar wajahnya ada di uang kertas US $100...

Menciptakan Akhir yang Baru

Menciptakan Akhir yang Baru
Dahulu dosen saya pernah berkata kira-kira seperti ini, “Saya tidak mau belajar dari kesalahan. Saya mau belajar dari kesuksesan.”

Saya pikir benar juga, karena “success breeds success”. Kesuksesan melahirkan kesuksesan.

Jika Anda pernah mendengar sebuah kutipan berbunyi “from failure we learn, from success not so much” itu sebenarnya kurang tepat. Intinya apakah kita cenderung belajar lebih banyak dari kegagalan, atau kesuksesan?

Saya tidak mengatakan bahwa kita tidak bisa belajar dari kesalahan, tapi menurut sebuah penelitian belajar dari kesuksesan justru cenderung lebih positif.

Penelitian yang mengungkap hal ini dilakukan oleh seorang neuroscientist / ahli syaraf otak dari Massachusetts Institute of Technology bernama Earl Miller.

Sebenarnya penelitian ini dilakukan pada monyet (tentu karena yang diteliti neuronnya, bukan berarti kita sama dengan monyet) dan berlaku jika kesuksesan yang dialami diberi imbalan atau reward. Dengan adanya imbalan atau hal positif yang terasosiasi dengan kesuksesan tersebut, maka proses dalam neuron otak akan meningkat.

Tapi ini tentu bukan berarti bahwa kita tidak bisa belajar dari kesalahan atau kegagalan.

Sebenarnya penelitian tersebut menunjukkan kondisi di mana kesuksesan diberi imbalan, sementara kegagalan tidak menimbulkan dampak negatif.

Jika misalnya kegagalan atau kesalahan yang Anda alami memberi konsekuensi buruk pada Anda seperti kehilangan uang, Miller mengatakan bahwa situasi ini mungkin justru bisa memberi umpan positif. Jadi, intinya kesalahan bisa menjadi bahan evaluasi bagi kita.

Itulah mengapa dalam e-book targetpositif.com disampaikan bahwa kita perlu memberi imbalan pada diri sendiri atas keberhasilan, sekecil apapun keberhasilan itu dan sekecil apapun imbalan itu.

Terkait dengan hal ini baik dalam melangkah menuju hari baru, bulan baru, atau tahun baru, saya pikir ada satu kutipan terkenal yang ingin saya bagi:


“No one can go back and start a brand new start, anyone can start now and make a brand new ending.” - Carl Bard

Kita tidak bisa kembali ke masa lalu dan membuat awal yang baru, tapi kita bisa memulai sekarang dan menciptakan sebuah ending atau akhir yang baru.

Diri Anda sekarang juga bukanlah diri Anda selama ini.

Kita selalu bisa melakukan hal-hal baru di saat sekarang dan meninggalkan hal-hal di masa lalu yang tidak bisa kita ubah, yang sudah tidak ada gunanya bagaikan “menggergaji serbuk gergaji”.

Ini seperti satu bagian dari lirik lagu Taylor Swift berjudul Innocent (yang katanya ditujukan pada Kanye West yang telah meminta maaf karena sempat menyela dirinya ketika menerima penghargaan VMA) yang sangat saya suka:
“Who you are is not where you’ve been.”
Keadaan Anda saat ini tidaklah sama dengan keadaan Anda selama ini.